Rabu, 15 Juli 2009

PORN IS NOT A GAME.GET THE FACT.GET THE HELP!

  • Statistik Industri Film Porno

  1. 66% dari bintang film prono menderita herpes, penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

  2. Pada tahun 2007, 13 bintang film porno meninggal karena menderita HIV, bunuh diri,dibunuh dan kecanduan obat terlarang di Amerika.

  3. Antara tahun 2003 and 2005, 976 bintang film porno dilaporkan sebanyak 1.153 orang positif menderita STD(Sexually Transmitted Disease).

  4. Grup terbesar yang melihat dan mendownload online pornografi adalah umur 12 sampai 17 tahun.

  5. 27 bintang film porno melakukan bunuh diri pada tahun 1990.

  6. 47 bintang film porno meninggal karena overdosis pada tahun 1990.

  7. Dari 100 orang bintang film porno yang positif menderita HIV hanya 25 orang yang bertahan hidup.

  8. 65 persen dari murid SMA melakukan aktivitas online yang tidak aman, dan ilegal .

  9. Lebih dari 11 juta remaja yang secara terbiasa mendownload web site pornografi.

  10. Penghasilan dari industri global pornografi di tahun 2006 adalah 97 milyar US dollar. Diperkirakan sebesar 13 milyar US dollar berasal dari Amerika Serikat.

You were made for greater things than porn.Jesus said so.

"For you are God's masterpiece. Created to be made new in Christ Jesus to do good works which God prepared in advanced for you to" Ephesians 2:10

God has something amazing for your life and it isn't viewing or doing porn!

Take it from ex porn stars and ex porn addicts...

WE...

believed porn would give us fame, fortune and the approval we always wanted.

believed porn would give us satisfaction and fulfillment.

believed porn would give us our big break in Hollywood.

believed porn would help our marriages.

believed we could quit porn anytime we wanted.

But it was all lies.

TRUTH...

porn destroyed all of our lives.

Herpes, STD's, Cervical Cancer, porn addictions, drug addictions, divorces, broken relationships and broken hearts. That's what we got from porn.

We believe porn may be destroying your life too and want you to know Jesus has something better for you! He loves you and wants to heal your life!

Jesus said "The thief comes only to steal and kill and destroy; I have come that they may have life, and have it to the full." John 10:10

We want you to have LIFE and have it to the FULL. We want you to know Jesus like we do and His amazing love, forgiveness and power to pull you out of the darkness and give you a new life. There is no sin too great for Jesus. Nothing you have done could ever make him love you less. He loves you. He wants you. You are His Masterpiece!

"For you are God's masterpiece. Created to be made new in Christ Jesus to do good works which God prepared in advanced for you to do". Ephesians 2:10

You are created to know God and His Son Jesus Christ. This is where you will receive joy, fulfillment and power! If God can heal porn stars and porn addicts, He can heal anyone!

We invite you to meet our Jesus. John declares, "these words are written that you may believe that Jesus is the Christ, the Son of God, and that by believing you may have life in his name." (John 20:31).

You can have LIFE in the name of Jesus!

reference:http://shelleylubben.com/god

KISAH HIDUP SHELLEY LUBEN MANTAN ARTIS PORNO DAN PELACUR

Yesus datang untuk memberimu hidup dalam segala kelimpahannya
(Yohanes 10:10).


Anda merasa hidup Anda gagal total? Anda merasa hidup Anda hancur? Apakah Anda berpikir seorang pelacur dan pemain film porno masih memiliki harapan untuk hidup yang berkemenangan dan hidup yang berkelimpahan? Semua itu mungkin dalam kasih karunia Allah, tidak ada yang menghalangi kasih dan kuasa Tuhan mengubahkan seorang manusia yang mau bertobat dan berseru kepada Dia. Jadi janganlah putus asa dan teruslah berseru dan berharap
kepada Dia karena Tuhan adalah Kasih dan Dia tidak pernah meninggalkan kita. Bacalah cerita ini dan milikilah pengharapan baru dalam Tuhan. Saya lahir tahun 1968, dan tumbuh di California selatan. Saya adalah yang tertua dari tiga bersaudara, seorang anak berkemauan keras dengan kepribadian yang bersemangat;. 8 tahun pertama dalam hidup saya, keluarga saya menghadiri gereja yang baik di mana saya belajar tentang Tuhan dan Yesus. Sebagai seorang gadis kecil,saya mengenal dan sangat mengasihi Yesus.Ketika saya berumur 9 tahun, banyak hal berubah di dalam keluarga kami. Kami pindahke Glendora, meninggalkan gereja dan sahabat-sahabat yang kami kenal dan cintai.Kedua orang tua saya berhenti menghadiri gereja, dan perlahan-lahan keluarga kamiterseret menjauh dari Tuhan dan dari satu sama lain. Saya tumbuh tanpa hubungan yang berarti dan intim dengan kedua orang tua saya, meskipun mereka bukan orang tua yangjahat.

Banyak dari waktu dalam keluarga kami, kami habiskan duduk di depan televisi.
Keluarga kami SANGAT SUKA menonton televisi. Saya masih ingat kebanyakan
episode dari televisi tahun 70 dan 80an. The Love Boat, Three’s Company, Star Trek,
Twilight Zone, Chips, I love Lucy (favorit kami), The Munsters, Carol Burnett show,
Gilligan’s Island, Bewitched, Bonanza, dan Happy Days. Singkatnya, saya dibesarkan
oleh televisi dan mulai mengembangkan cara berpikir yang salah dan berbahaya. Ibu
saya sering berkata bahwa, televisi adalah sebuah pengasuh bayi yang hebat.
Saat bertumbuh, saya berbeda dari anak-anak lain. Saya benar-benar kreatif, dan pada
usia yang sangat muda saya sudah mulai menulis puisi dan cerita pendek. Waktu itu
saya sangat frustrasi karena saya tidak memiliki tempat untuk mengarahkan energi
kreatif saya.
Orang tua saya tidak mendaftarkan saya ke dalam kegiatan ekstrakulikuler,
dan dalam kebanyakan waktu saya, saya merasa sangat bosan. Pada umur 6 tahun, saya
menulis, menyutradarai, dan “membintangi” drama sekolah saya. Guru kelas satu saya
melihat kreativitas dalam diri saya. Dia memberitahu ibu saya bahwa dia terkagumkagum
dengan bakat saya, dan dia tidak sabar melihat saya di usia saya yang ke-30. Dia
percaya saya bisa menjadi artis Hollywood atau produser film.
Saya ingat juga waktu itu saya seorang yang aneh, karena saya mulai masturbasi dan
memiliki tendensi seksual pada usia yang sangat muda. Mata saya dibukakan terhadap
seksualitas oleh seorang gadis remaja dan saudara laki-lakinya ketika umur saya 9
tahun, dan mulai saat itu mengalami perlakuan seksual dengan perempuan dan laki-laki
sebelum saya berumur 18 tahun. Seks menjadi sesuatu yang membingungkan untuk
saya. Seks berarti “cinta” untuk saya karena enak rasanya merasa dibutuhkan dan
diingini oleh orang lain dan menerima perhatian, tapi pada saat yang sama saya merasa
kotor. Saya tidak sadar pada saat itu, sebagai seorang anak kecil, saya sedang diperkosa
secara seksual.
Sebagai seorang remaja, saya mencari cinta dari laki-laki dan alkohol, dan mulai
berhubungan seks di usia 16 tahun. Usia remaja saya dipenuhi dengan teriakan-teriakan
dan pertengkaran yang konstan dengan kedua orang tua saya. Saya punya seorang ibu
yang marah pada saya sepanjang waktu, dan seorang ayah yang terlihat terlalu sibuk
berteriak menegur saya karena sikap saya yang tidak sopan terhadap ibu saya, dibanding
membangun hubungan ayah-anak yang berkualitas dengan saya. Aku tidak ingat
seorangpun mengatakan “aku mengasihimu” dalam tahun-tahun itu. Kedua orang tuaku
tidaklah jahat, tapi aku merasa mereka tidak tertarik denganku, dan aku menjadi seorang
remaja pemberontak yang bertingkah aneh untuk mendapat perhatian. Tapi bukannya
mendapat perhatian mereka, orang tuaku malah memilih tinggal diam di rumah. Begitu
apatisnya mereka, saya diperbolehkan melakukan hal-hal seperti berpakaian kostum
kelinci playboy pada usia 15 tahun. Saya diperbolehkan mengencani pria-pria yang
mereka tidak kenali. Pada usia 15 tahun saya diperbolehkan pergi ke sebuah malam
prom dengan seorang laki-laki berumur 18 tahun, yang akhirnya membuat saya mabuk
untuk pertama kalinya. Kejadian ini memulai gaya hidup berpesta untuk saya, dan saya
memulai nongkrong di klub malam, menggunakan narkotika, di usia 16 tahun. Orang
tua saya tahu saya punya masalah alcohol, tapi mereka tidak tahu apa yang harus
mereka perbuat. Mereka mencoba konseling keluarga, tapi ayah terlalu sibuk; bekerja
dan hanya berhasil datang satu kali. Jadi saya pergi mencari keluarga baru dan
menemukan cinta; di kerumunan yang salah, minum alkohol dengan dosis yang
teratur, dan mulai merokok ganja. Orang tuaku melalui kesedihan yang dalam karena
tindakan-tindakanku, dan akhirnya di batas kesabaran mereka mengusir saya dari
rumah di usia saya yang ke-18.
Saya berakhir di San Fernando Valley tanpa uang dan makanan. Seorang pria baik
melihat saya kesulitan dan mengatakan betapa dia mengasihani saya. Dia melingkarkan
lengannya di sekeliling saya dan menawarkan bantuan. Tapi kemudian dia mengatakan
pada saya dia mengenal seorang pria yang ingin berhubungan seks dengan saya dan
akan memberi saya uang. Saya masih sangat terkejut dan penuh kemarahan karena
orang tua saya mengusir dari rumah, sehingga saya tidak peduli lagi dan menerima
tawarannya. Saya menjual diri seharga 35 dollar dan hidup saya sebagai pelacur dimulai
dari situ.
Tidak lama aku bertemu seorang ibu yang memperkenalkanku pada sisi glamour; dari
pelacuran. Dia mengajariku setiap trik pelacuran dan cara memanipulasi pria. Awalnya
terlihat menarik dengan pria-pria memberiku uang, perhiasan, dan hadiah-hadiah, tapi
tidak lama hidup saya terasa seperti perbudakan. Saya menemukan diri saya melakukan
seks yang aneh dengan orang asing dan mulai membencinya. Pelanggan mulai
melakukan hal-hal menyeramkan seperti menyobek kondom dengan sengaja atau
mengikuti saya kemana-mana. Lainnya mencoba membunuh saya dan menabrak saya
dengan truknya. Pria lain membawa pistol kapanpun ia bersama saya dan mengancam
akan membunuh saya kalau saya tidak melayaninya dalam posisi-posisi seks tertentu.
Pria-pria menuntut dan terus meminta dari saya dan saya terus menerus mesti
berbohong untuk keluar dari situasi-situasi yang menakutkan. Saya menjadi seorang
pembohong professional dan dapat benar-benar berbohong untuk melicinkan jalan saya.
Saya bahkan bisa berbohong pada polisi untuk keluar dari tuntutan mengemudi mabuk,
dan beberapa pengalaman mengerikan lainnya. Ini adalah standar untuk industri seks
dan alat meloloskan diri paling utama untuk setiap penari telanjang, pelacur, atau artis
porno.
Gaya hidup dalam industri seks menjadi semakin buruk bagi saya dan saya merasa tidak
ada jalan kemanapun untuk lari. Yesus terus mengetuk pintu hati saya tapi saya tidak
menghiraukan-Nya. Saya berpikir, Tuhan tidak memelihara saya, jadi saya harus
melakukan apa saja yang bisa saya lakukan untuk bertahan hidup sendiri.
Siklus ganas sebagai seorang pelacur dan penari eksotik di California selatan bertahan
selama delapan tahun. Selama bekerja sebagai pelacur, saya hamil tiga kali dari
pelanggan dan hal itu menghancurkan saya. Jutaan pertanyaan muncul dalam pikiran
saya setiap kali. Bagaimana saya membiarkan hal ini terjadi? Bagaimana saya akan
merawat bayi ini? Haruskah saya aborsi? Kemana saya harus mencari bantuan? Saya
bahkan tidak tahu siapa ayah-ayah dari dua kehamilan. Kemudian saya mengingat
Yesus dan saya meminta-Nya, “Tolong saya”. Tuhan menghibur saya dan saya tahu
saya tidak bisa membunuh dan akhirnya saya menjaga bayi saya. Dua dari kehamilan itu
gugur karena tidak terawat, tapi salah satunya berhasil dan saya punya putri pertama
saya, Tiffany, di usia saya yang ke-20. Tiffany memiliki darah Asia dan sangatlah
cantik. Saya mencoba kembali untuk hanya melakukan tari eksotik, tapi pelacuran terus
menghantui saya dan godaannya sulit untuk ditolak, apalagi untuk seorang orang tua
tunggal.
Setelah beberapa tahun membesarkan anak seorang diri dan bekerja sebagai seorang
pelacur dan penari, saya mulai minum alkohol secara berlebihan dan mulai bergantung
pada alkohol dan narkotika. Tiffany tumbuh sebagai seorang gadis kecil yang sedih, dan
kepolosannya terkadang dinodai. Ketika dia tumbuh semakin besar, dia sadar akan
keberadaan pria-pria aneh yang mengunjungi saya dan memarahi saya. Saya
memaksanya bersembunyi di kamarnya sementara saya menghibur pelanggan. Dia
juga melihat saya dengan hubungan yang aneh; dengan wanita-wanita. Dia tidak
benar-benar mengerti semua itu, tapi jelas dia tahu bahwa dia hidup dengan seorang
perempuan liar yang cabul. Ketika itu saya merupakan seorang ibu yang buruk, saya
biasa memberinya pager dan menyuruhnya pergi ke taman sementara saya melacur.
Umurnya baru empat tahun.
Saya mulai melihat diri saya sendiri sebagai sebuah kegagalan total. Saya kehilangan
semua harga diri dan membenci diri saya sendiri sebagai seorang ibu yang buruk. Saya
sangat lelah selalu mencoba untuk bertahan hidup. Tidak pernah ada istirahat dari gaya
hidup itu. Pria-pria mengikuti saya pulang, menyayat ban mobil saya, menelepon saya
setiap saat, datang mabuk di tengah malam, dan bahkan mencoba membunuh saya.
Untuk bisa berfungsi, saya selalu bergantung pada sebotol besar Jack Daniels di tangan.
Kadang saya akan duduk di sudut dengan botol saya dan dalam keadaan mabuk total
menangis pada Yesus, Saya mohon, tolong saya, tapi sepertinya Dia tidak ada di
sana. Entah mengapa saya selalu merasa ada perlindungan; aneh di sekeliling saya.
Seiring dengan perjalanan menyakitkan saya berlanjut, saya mulai terlibat dalam
industri film porno. Saya pikir saya bisa mendapat uang yang mudah dan cepat, juga
film porno terlihat lebih aman dan legal dibanding pelacuran. Banyak pelacur yang saya
kenal diperkosa dan dikirim ke penjara, dan saya tidak mau hal itu terjadi pada saya.
Juga dalam waktu itu, saya benar-benar seorang pecandu berat alkohol dan narkotika
dan tidak mampu mengambil keputusan yang rasional.
Ketika saya membuat film porno saya yang pertama, sesuatu yang sangat gelap
datang pada saya. Saya hampir bisa mendengar iblis berkata, Lihat Shelley, aku akan
membuat kamu terkenal dan KEMUDIAN semua orang akan mencintai kamu.Sebuah
kekuatan aneh yang sangat besar membuat saya mampu berhubungan seks dengan
penuh semangat, hanya untuk kemudian ‘jatuh dari ketinggiandan hancur, merasa
dipermalukan dan dilecehkan. Saya menyukai perhatiannya, tapi membenci diri saya
sendiri dalam saat yang sama. Saya suka mendengar betapa hebatnya saya tampil, tapi
saya juga benci seks yang begitu brutal. Saya mulai membintangi film-film seks yang
lebih brutal, dan hanya dengan menggunakan lebih banyak alkohol dan narkotika saya
berhasil melakukannya. Saya merasa seperti saya harus membuktikan sesuatu pada
dunia dan semua orang yang pernah menyakiti saya. Dan ketika industri pornografi
membuka lengan besar mereka dan mengundang saya ke dalam sebuah keluarga,
akhirnya saya merasa diterima. Tapi harga yang saya bayar untuk keanggotaan
keluarga itu adalah hidup saya sendiri. Saya menjual apa yang tersisa dari hati, pikiran,
dan femininitas saya pada industri pornografi, dan wanita dan sisi manusia dari saya
mati sepenuhnya dalam studio pornografi.
Saya juga berisiko terinfeksi vĂ­rus AIDS seperti bintang porno lainnya. Saya bermainmain
dan mempertaruhkan hidup saya dalam bahaya. Industri pornografi tidak dan
TIDAK AKAN PERNAH mendukung penggunaan kontrasepsi dalam film-filmnya, jadi
penyakit menular seksual dan HIV sejak dulu masih merupakan resiko antara artis dan
actor film porno. Bulan Mei 2004, Lembaga Medis Industri Pornografi (Adult Industry
Medical Foundation - AIM), yang menawarkan tes sukarela bulanan untuk bintang
porno bagi HIV, mengumumkan bahwa lima “aktor” pornografi telah diperiksa positif
atas virus AIDS. Saya lebih beruntung dari aktor-aktor itu. Tuhan tidak mengijinkan
HIV menjamah saya. Bagaimanapun, saya terjangkit herpes, penyakit menular seksual
lainnya yang tidak dapat disembuhkan. Saya ingin bunuh diri. Waktu saya mendapat
herpes, tidak ada yang menolong saya. Tapi sejak AIM terjun ke lapangan, organisasi
ini mengklaim telah menurunkan beberapa penyebaran HIV di industri pornografi dan
meningkatkan kewaspadaan di antara para pelaku film. Tapi kebenaran itu tetap tinggal,
aktor porno terus membahayakan hidup mereka dan menyebarkan penyakir. Dalam
sebuah wawancara dari Court TV dengan penemu AIM, Sharon Mitchell, juga seorang
mantan artis porno, mengakui bahwa di antara aktor porno dewasa ini terdapat “7%
HIV, dan 12-28% penyakit menular seksual. Herpes selalu berada di sekitar 66%.
Mereka diobati dengan acyclovir untuk herpes, yang sangat efektif untuk mencegah
penularan herpes. Chlamydia dan gonorrhea, akan tetapi, seperti hepatitis, sepertinya
menempel pada segala sesuatu mulai dari dildo ke permukaan rata sampai tangan, jadi
biasanya kami sudah habis akal menangani Chlamydia.” Itu merupakan kata-katanya
sendiri dan wawancaranya dapat ditemukan di

Tidak ada yang lebih menghancurkan dari menerima hasil positif untuk sebuah
penyakit menular seksual yang tidak dapat disembuhkan. Waktu itu aku ingin
mengakhiri hidupku.
Cerita-Kristen.com - Cerita, Artikel, Kesaksian, Kisah, Inspirasi dan Motivasi Rohani Kristiani Online
http://www.cerita-kristen.com/joomla Powered by Joomla! Generated: 16 July, 2009, 12:25
Saya menelan banyak pil-pil berharap saya overdosis, dan mengiris pergelangan tangan
saya, tapi tampaknya apapun yang saya lakukan, saya tidak bisa mati. Rasa sakit itu
benar-benar membanjiri, dan suasana hati saya benar-benar tidak stabil. Satu menit saya
berjalan seperti mayat hidup dan menit berikutnya saya marah besar, berteriak dan
memecahkan barang-barang. Saya marah terhadap Tuhan, membenci diri saya sendiri
dan orang tua saya. Hanya alkohol dan narkotika dapat meringankan rasa sakit saya.
Saya memanggil Yesus untuk menolong saya dan mencoba meninggalkan pola hidup
saya yang berantakan, tapi tidak sampai seminggu saya sudah kembali lagi. Saya
kehilangan semua harapan dan membenci hidup saya. Saya benar-benar tanpa harapan,
dan hidup benar-benar tanpa arti. Setelah terinfeksi dengan herpes, perlahan-lahan saya
meninggalkan industri pornografi tapi kembali melacur untuk tetap hidup.
Tahun 1994 saya bertemu seorang pria bernama Garrett. Seorang pria berusia 22 tahun
dan begitu polos dibandingkan dengan saya. Saya memberitahunya ia harus membayar
untuk mengencani saya. Ia berpura-pura membutuhkan “pelayanan” saya untuk sebuah
pesta bujangan jadi saya memberinya kartu nama. Ia sering menelpon saya tapi saya
terus berkata tidak. Saya tidak mampu memulai hubungan normal karena hati saya
benar-benar hitam dan dingin terhadap semua laki-laki. Namun kemudian, karena
alasan-alasan Tuhan, saya mengubah pikiranku dan pergi bersamanya. Dengan cepat
kami menjadi sahabat. Ketika saya menghabiskan waktu bersama-sama, hati saya yang
hitam dan terluka mulai bisa merasakan lagi. Saya ingat benar-benar merasakan rasa
sakit secara fisik di hati saya ketika Garrett mencoba mendekati saya. (Lihat akhir film
kartun Grinch ketika hatinya mulai tumbuh, dan seperti itulah saya.)
Saya mencoba menjaga hubungan kami tetap jauh, tapi sulit karena Garrett membuat
saya merasa seperti gadis kecil lagi. Dia akan datang ke rumah dan kami akan merokok
ganja bersama dan bermain catur dan kartu selama berjam-jam. Waktu itu kami seperti
dua anak kecil sedang bersenang-senang. Saya tidak pernah merasa “senang” sejak
masa kecil saya. Garrett dan saya bisa membicarakan apa saja, dan satu hari kami
membicarakan Yesus. Kami berdua tumbuh sebagai anak-anak yang mengasihi dan
mengenal Yesus Kristus. Saya belajar bahwa Garrett tumbuh di sebuah keluarga Kristen
dan dibesarkan dididik di sekolah Kristen. Untuk dua orang yang bertemu di bar, ini
adalah sebuah “kebetulan” yang luar biasa. Saya membuka hati tentang trauma yang
saya alami, dan ia mendengarkan dan ada bagi saya. Ia tahu saya pernah terlibat dalam
industri pornografi dan pelacuran, tapi dia benar-benar bersedih bagi saya. Ia berkata ia
mau menyelamatkan saya. Saya tidak pernah bertemu pria seperti Garrett. Ia melihat
sesuatu dalam diri saya yang tidak dilihat orang lain. Ia seorang sahabat bagi pelacur,
seperti Yesus. Kami tahu Tuhan sedang bekerja dalam hidup kami, jadi kami kembali
kepada Yesus dan menikah tanggal 14 Februari 1995.
Hidup baru kami dimulai sebagai kekacauan besar. Garrett kehilangan pekerjaannya
setelah kami menikah karena ia tertangkap basah menggunakan narkotika di tempat
kerja. Kami harus pergi ke departemen sosial dan menerima bantuan finansial. Semua
menjadi semakin buruk dan godaan untuk saya kembali ke gaya hidup yang lama benarbenar
menggoyahkan. Tapi Tuhan punya ide yang lebih baik. Garrett bergabung dengan
angkatan bersenjata.
Setelah pelatihan dasar, Garrett kembali sebagai pria yang baru, bebas dari
ketergantungan narkotika dan akan dipromosikan ke basis militer Fort Lewis di Negara
bagian Washington. Saya hamil dan melahirkan Teresa di tahun 1997. Saya bisa lepas
dari alkohol selama hamil tapi segera kembali setelahnya.
Setiap kali saya menggendong bayi baru saya, saya teringat kembali betapa tertolaknya
saya oleh orang tua saya dan semua pria dan wanita yang telah melecehkan saya. Tuhan
membangkitkan memori itu agar Ia dapat menyembuhkan saya, tapi bagi saya rasa sakit
itu tidak tertahankan. Akhirnya saya lari kembali ke alkohol. Tapi rasa sakit itu menjadi
semakin buruk sehingga saya pergi mencari pertolongan ke klinik kesehatan mental
militer dan di-diagnosis mengidap bipolar disorder, kesalahan pada pengaturan detak
jantung, ketergantungan alkohol, depresi, dan stress pos-traumatik. Saya diberikan
zoloft, pil tidur, lithium dan waktu konseling. Saya diberikan video untuk melatih saya
mengontrol kemarahan saya, yang malah membuat saya semakin marah ketika
menontonny! Saya sudah melalui program-program inti dari angkatan bersenjata tapi
tetap ketergantungan saya tidak hilang. Saya juga didiagnosis mengidap kanker tengkuk
yang harus segera dioperasi. Konsekuensi masa lalu saya mengejar-ngejar saya. Saya
ingin menyerah saja. Tidak ada yang berhasil!! Tapi Tuhan punya rencana yang lebih
baik.
Tuhan memimpin Garrett dan saya menghadiri sebuah gereja luar biasa bernama
Champions Centre di Tacoma, Washington di mana kami diajar menjalani hidup seperti
seorang pemenang. Gereja ini dikenal karena membangun hidup berkemenangan
melalui kebijaksanaan Firman Allah. Saya diajar untuk hidup dengan percaya, bahwa
saya dapat melalui APA SAJA karena dengan Tuhan TIADA YANG MUSTAHIL.
Bersama Tuhan, saya sudah diampuni total dari segala dosa saya dan diberi kesempatan
untuk bertumbuh menjadi seseorang yang baru tanpa harus menjadi sempurna dulu.
Benar-benar melegakan! Saya belajar bahwa Tuhan mengasihi saya tanpa syarat, tidak
peduli masa lalu saya, dan bahkan Ia punya rencana untuk masa depan saya. Tuhan
punya rencana untuk hidup saya? Saat itu saya merasa seolah-olah seseorang telah
menyalakan lampu di hidup saya yang selama ini gelap.
Di bulan November, 1999, saya melahirkan Abigail, dan meskipun saya minum alkohol
selama kehamilan saya, Tuhan membiarkannya hidup. Setelah ia lahir, Tuhan
AKHIRNYA menjawab doa-doaku dan mengangkat ketergantunganku terhadap
alcohol. Saya bersih tanggal 9 April 2000, dan itu adalah waktu yang sangat spesial bagi
hidup saya. Saya mulai lapar untuk mengenal Tuhan lebih lagi, dan giat belajar
bagaimana menjadi wanita yang “normal”. Saya mulai membaca buku tentang
bagaimana menjadi ibu dan istri yang baik, dan bagaimana memasak dan mengurus
rumah saya. Saya memperhatikan wanita-wanita lain bagaimana mereka mencuci
pakaian, bagaimana mereka berpakaian, dan bagaimana mereka berbicara terhadap
suami dan anak-anak mereka. Bertahun-tahun saya memasang telinga KEMANA SAJA.
Saya bisa berdiri di bagian penjualan daging di sebuah super market dan mendengarkan
ibu di dekat saya menjelaskan bagaimana membuat daging panggang, dan langsung
pulang ke rumah dan mencobanya! Sering saya berlama-lama di super market hanya
untuk belajar!! Harfiahnya, saya mungkin punya lebih dari 100 mentor yang saya
sendiri bahkan tidak tahu betapa mereka telah membantu saya. Saya harus mengulang
SEMUANYA dari nol dan belajar bagaimana menjadi seorang normal yang hidup di
lingkungan normal, jadi saya mengelilingi diri saya dengan orang-orang unggul untuk
belajar dari mereka.
Saya juga mempraktekkan prinsip-prinsip Allah dalam segala sesuatu yang saya
lakukan dan saya mulai merasakan sukacita sejati untuk pertama kali dalam 13 tahun
terakhir!! Tuhan juga membantu saya belajar mendesain web, membuat saya merasa
berhasil dan dapat menggunakan kreativitas saya. Saya sudah memiliki dan
mengoperasikan bisnis desain web saya selama 4 tahun. Saya juga mulai menghadiri
universitas, dan sekarang saya hampir menjadi seorang sarjana muda Teologia.
Karena saya memilih mengikuti Dia segenap hati, Dia memberkati segala sesuatu yang
saya sentuh tepat seperti yang dijanjikan-Nya dalam firman:
Yoh 13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika
kamu melakukannya.
Setelah hari pertama saya melangkahkan kaki saya ke Champion center dengan hati
yang luka dan hidup yang berantakan, delapan tahun kemudian saya berjalan keluar
sebagai seorang wanita pemenang (champion) yang disembuhkan dan bersemangat akan
hidup saya! Tuhan secara total melepaskan saya dari narkotika, alkohol, memori yang
sakit, penyakit mental, kecanduan seks, trauma seksual, dan rasa bersalah dan rasa malu
dari masa lalu saya. Tuhan mengambil saya keluar dari hidup saya yang lama,
menawarkan sebuah hidup baru, dan meskipun pada awalnya saya tidak bisa
melihatnya, saya menyerahkan hidup saya dan mempercayai-Nya. Itu adalah keputusan
terbaik yang pernah saya ambil!
Tuhan juga memulihkan kewanitaan saya dan menyembuhkan seksualitas saya, yang
merupakan suatu mukjizat besar bagi saya. Setelah melacur dan terjun ke dalam dunia
pornografi, saya kehilangan fungsi saya secara seksual. Fakta bahwa saya dapat
menikmati hubungan intim yang sehat sekarang ini, nyata merupakan sebuah mukjizat.
Tuhan juga menyembuhkan saya dari penyakit herpes yang menurut manusia tidak
dapat disembuhkan. Waktu saya menjadi objek pembelajaran angkatan bersenjata untuk
wanita hamil yang menderita herpes pada tahun 1996, saya diperiksa dan mereka
berkata saya tidak bisa ikut dalam program itu, karena tidak ada virus herpes dalam
darah saya. Hasil tesnya negatif! Saya juga bebas dari kanker karena dokter-dokter
Cerita-Kristen.com - Cerita, Artikel, Kesaksian, Kisah, Inspirasi dan Motivasi Rohani Kristiani Online
http://www.cerita-kristen.com/joomla Powered by Joomla! Generated: 16 July, 2009, 12:25
berhasil membuang semua kanker tengkuk saya. Dialah Jehovah-Rapha, Allah yang
menyembuhkan kita!
Tuhan juga menyembuhkan pernikahan kami dengan cara yang luar biasa. Garrett dan
saya memiliki hubungan cinta yang indah dan penuh warna! Baca cerita kami yang
LUAR BIASA di sini.
Tuhan telah melakukan lebih banyak mukjizat lagi di dalam keluarga saya sendiri.
Garrett memiliki pekerjaan yang hebat sehingga saya bisa tinggal di rumah, menjadi ibu
yang baik, juga melakukan pelayanan. Tiga putri-putri pemenang kami dibesarkan
dengan iman dan kasih terhadap Yesus Kristus, dan mereka menghadiri sekolah Kristen.
Tiffany, putri saya yang paling tua, yang sekarang berumur 18 tahun, telah mengampuni
saya dan memberi saya kesempatan menjadi ibu yang bijak baginya. Ia telah melewati
banyak hal dalam hidupnya dan sekarang membagikan kesaksiannya dengan banyak
orang untuk menginspirasi dan menguatkan mereka. Saya SANGAT bersyukur saya
tidak melakukan aborsi, karena Tiffany adalah seorang wanita yang cantik dan brilian
yang punya begitu banyak talenta dalam hidupnya. Ia sangat berbakat secara musikal
dan dapat memainkan beberapa instrumen. Tiffany juga merasa Tuhan memanggilnya
untuk menjangkau kaum muda yang terluka dan akan memimpin forum remaja di situs
ini. Kerinduannya adalah masuk universitas dan mengambil gelar dalam bidang
konseling, jadi ia dapat menggunakan pengalaman masa lalu dan pendidikannya untuk
menjangkau kaum muda di tengah kesulitan mereka.
Seperti Anda lihat, Bapa sudah bekerja begitu luar biasa dalam hidup saya dalam dua
belas tahun terakhir. Saya memang harus melewati delapan tahun pemulihan. Saya
harus membuat pilihan memulai kembali hidup saya dan percaya apa yang Tuhan
katakan pada saya, bukan kebohongan-kebohongan dari iblis atau kebohongan tentang
gambar diri saya yang sudah rusak. Tuhan menjadi Bapa sejati saya, dan Dia mengajar
saya bagaimana mengasihi, mengampuni, dan memiliki gambar diri saya di dalam Dia,
bukan masa lalu saya. Saya juga belajar bagimana memiliki hidup yang sukses dengan
mempraktekkan prinsip-prinsip Tuhan dalam segala sesuatu. Apapun yang Firman
Tuhan katakan, itu pasti bagi saya. Saya menjadi ciptaan yang baru dan kuat melalui
kuasa Yesus Kristus, Pemenang sejati yang sudah mengubah hidup saya!
Tuhan sekarang mengirim saya dengan sebuah pesan pada dunia betapa riil-nya kasih-
Nya yang luar biasa itu. Bagaimana Ia sudah menciptakan setiap kita serupa dengan
gambarnya, dan betapa kita begitu dikasihi dan diterima.
Bagaimana Ia mengirim Anak-Nya Yesus Kristus untuk membebaskan kita dari
narkotika, alkohol, keterikatan seksual, penolakan, dan semua kebohongan iblis. Saya
bangga menunjukkan pada dunia, bahwa YA, Tuhan mengambil seorang bintang porno
dan pelacur dan menjadikannya Pemenang. Tuhan adalah Bapa terbaik, dan Ia ingin
semua anak-anak-Nya menemukan jalan pulang kepada-Nya supaya Ia dapat
menyembuhkan mereka dan menjadikan mereka Pemenang-pemenang. Tapi pilihannya
ada di tangan ANDA.
Saya juga ingin semua orang tahu bahwa apapun yang Tuhan lakukan bagi saya, Ia akan
melakukannya bagi Anda. Dan Ia akan melakukan ini karena Ia MENGASIHI Anda dan
mengirimkan anak-Nya Yesus Kristus untuk memberimu hidup yang baru. Yang perlu
kita lakukan adalah datang pada Yesus dan belajar dari-Nya.
Mat 11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu.”
Inginkan Anda memiliki ketenangan dalam jiwa Anda? Saya ingin. Dulu saya sakit dan
lelah diombang-ambingkan hidup. Saya lelah harus bertarung untuk hidup setiap hari.
Saya hanya ingin merasakan damai dan menemukan kasih sejati tapi dunia tidak bisa
memberi itu bagi saya. Saya sudah mencari kasih dalam laki-laki, benda material,
ketenaran dan kekayaan, dalam narkotika dan alcohol dan saya MASIH KOSONG.
Yang saya inginkan dulu hanyalah kehidupan yang normal. Sampai saya menemukan
kebenaran:
Yesus datang untuk memberimu hidup dalam segala kelimpahannya
(Yohanes 10:10).
Dan tentu saja, SAYA AKHIRNYA menemukan kehidupan yang selalu saya inginkan.
Mengapa Anda tidak menaruh kepercayaan Anda pada Tuhan dan Anak-Nya Yesus
Kristus, dan segera mengalami hidup berkelimpahan itu? Mungkin tidak akan terjadi
dalam satu-dua hari, tapi saya berjanji, itu PASTI terjadi. Saya tahu karena hal ini
terjadi bagi saya. Sayalah bukti hidup bahwa Tuhan itu ada, bahwa Ia mengasihi ANDA
tidak peduli apa yang sudah Anda lakukan, dan Ia punya rencana yang sempurna dan
tujuan bagi hidup Anda.

referensi :http://shelleylubben.com/porn

Shelley Luben's Story (english version)

I was born in 1968 and grew up in southern California. I am the eldest of three children and was born a strong-willed child with a "spirited" personality. The first 8 years of life my family attended a good church where I learned about God and Jesus. As a little girl, I knew and loved Jesus very much.

When I turned 9 years old things changed in our family. We moved to Glendora and left the church and friends we knew and loved. My parents stopped attending church and our family drifted away from God and each other. I grew up not having much of a relationship with either of my parents, although they were not bad people. Much of our our family time was spent sitting in front of the television. Our family LOVED to watch television. I still remember most of the episodes from the 70's and 80's shows. The Love Boat, Three's Company, Star Trek, Twilight Zone, Chips, I love Lucy (our favorite), the Munsters, Carol Burnett show, Gilligan's Island, Bewitched, Bonanza, and Happy Days. I was practically raised on television and began to develop wrong and harmful thinking. My mother has often said, the tv was a great babysitter.

Growing up, I was different than other kids. I was highly creative and writing poetry and short stories at a young age. I was very frustrated because I had no place to channel my creativity energy. My parents didn't involve me in extracurricular activities and most of the time I was very bored. At 6 years old, I wrote, directed, produced and "starred" in plays I put on at my school. My first grade teacher saw the creativity in me. She told my mother that she was amazed by me and she wanted to see where I was when I was in my 30's. She believed I would become a Hollywood actress or movie producer.

I was also peculiar in the fact that I began masturbating and had sexual tendencies at a very young age. I was introduced to sexuality by a girl and her teenage brother when I was 9 years old and from then on had several sexual encounters with both girls and boys before age 18. Sex became confusing to me. Sex meant "love" to me as it felt good to be wanted by someone and receive attention but at the same time I felt dirty. I didn't recognize until later that I had been sexually violated as a child.

As a teenager, I looked for love in boys and alcohol and started having sex at age 16. My teenage years were filled with constant yelling and arguing between my parents and I. I had a mother who was mad at me most of the time and a father who seemed too busy to have a relationship with me other than yelling at me for talking back to my mother. I don't remember anyone saying "I love you" during those years. My parents weren't bad people but I felt they didn’t take much interest in me and I became a rebellious resentful teenager who acted out to get attention. But instead of get their attention, my parents preferred to maintain peace in the home. So I was allowed to do things like dress up as a playboy bunny at age 15. I was allowed to date boys they didn't know. At 15 I was allowed to go to a prom with an 18 yr old boy who got me drunk for the first time. This began a lifestyle of partying for me and I started hanging out at nightclubs using drugs at 16. My parents knew I had alcohol problems but they didn't know what to do with me. They attempted family counseling but my father was "busy" working and only came once. So I went searching for a new family and found "love" in the wrong crowd, drinking alcohol regularly and getting high on marijuana. My parents went through a lot of anguish because of my actions, and finally–being at their wits end– told me to leave home at age 18.

I ended up in the San Fernando Valley with no food and no money. A “nice” man saw I was upset and told me how sorry he was. He put his arm around me and consoled me and then offered to help me. But then he told me he knew a man who wanted to have sex with me and he'd give me money. I was still in shock and so full of rage because my parents kicked me out that I didn’t care anymore so I accepted his offer. I sold myself for $35 and a life of prostitution began for me.

Before long I met a madam who introduced me to the "glamorous" side of prostitution. She taught me every trick of the trade and how to manipulate men. At first it seemed exciting with men giving me money, jewelry and gifts but soon it became a life of slavery. I found myself having bizarre sex with strangers and began to hate it. Clients would do things like break condoms on purpose or follow me around and stalk me. One man tried to kill me and hit me with his truck. Another man carried a gun whenever he was with me and threatened to kill me if I didn't perform certain sex acts. Men made demands on me and I was constantly having to lie in order to get out of very frightening situations. I became a professional liar and could literally lie my way out of anything. I even lied my way out of several DUI's and several near death experiences. This is the standard for the sex industry and is the main survival tool for any stripper, prostitute or porn actress.

The sex industry lifestyle was getting worse and worse for me and I felt like I had no where to turn. Jesus kept tugging at my heart but I ignored Him. I figured, God wasn't taking care of me so I had to do what ever I could to survive.

This vicious cycle of working as a prostitute and exotic dancer in Southern California lasted for eight years. While working as a prostitute, I became pregnant three times from clients and it devastated me. A million questions formed in my mind each time. How could I let this happen? How would I take care of the baby? Should I have an abortion? Where could I turn to? I didn’t even know who the fathers were for two of the pregnancies. Then I remembered Jesus and I begged Him, “Please help me”. God comforted me and I knew I could never kill a life so I kept my baby. Two of the pregnancies ended in miscarriage but one of them did not and I had my first daughter, Tiffany, at age 20. She is mixed with Asian and is very beautiful. I tried to go back to doing only exotic dancing, but prostitution crept up on me and was hard to resist, especially as a single mother.

After a few years as a single mother and working as a prostitute and dancer, I began to drink very heavily and developed a terrible addiction to alcohol and drugs. Tiffany grew up a sad little girl neglected and her innocence was often violated. As she grew older she realized strange men were "visiting" me and was angry with me. I use to make her hide in her bedroom while I "entertained" clients. She also saw me in "peculiar" relationships with women. She didn't totally understand it all but she definitely was subjected to living with a lewd wild woman. I was such a bad mother, that I use to give Tiffany a beeper and make her go to the park while I pulled tricks. She was only four years old.

I began to see myself as a complete failure. I lost all self worth and hated myself for being a horrible mother. I was so tired from always trying to survive. There was never any rest from the lifestyle. Men followed me home, slashed my tires, called me at all hours, came over drunk in the middle of the night, and even attempted to kill me. To function, I always had a big bottle of Jack Daniels on hand. Sometimes I'd go sit in a corner with my bottle and cry out totally drunk to Jesus, "Please help me!", but it seemed He wasn't there. Yet I always felt a strange "protection" around me.

As my painful journey progressed, I became involved in the adult film industry. I learned I could make quick easy money and it seemed safer and more legal than prostitution. Many of the prostitutes I knew were getting raped and sent to jail and I didn't want that to happen to me. Also by this time I was a hardcore alcoholic and drug user and pretty incapable of making rational decisions.

When I did my first adult film something very "dark" came over me. I could almost hear the devil say, "See Shelley, I will make you famous and THEN everyone will love you." A powerful strange force enabled me to perform at intense levels only to come off the high and find myself shattered from the shame and degradation. I loved the attention but hated myself at the same time. I loved to hear how great I was but hated the brutal sex. I began to do very hardcore movies and only more drugs and alcohol could get me through them. It was like I had something to prove to the world and to everyone who had ever hurt me. And when the porn industry opened their big arms to me and invited me into their "family", I finally found acceptance. But the price I paid for family "membership" was the price of my own life. I sold what was left of my heart, mind and femininity to the porn industry and the woman and person in me died completely on the porn set.

I also risked becoming infected with the AIDS virus like other porn stars did. I played a crazy and deadly game of Russian roulette with my life. The industry did not and still does NOT enforce condom usage so STD's and HIV were and are still a risk among porn actors and actresses. In May 2004, The Adult Industry Medical Foundation (AIM), which offers monthly voluntary testing of porn performers for HIV, announced that five pornography “actors” had tested positive for the AIDS virus. I was luckier than those actors. God had spared me from contracting HIV. I did however catch herpes, a non-curable sexually transmitted disease. I wanted to end my life. At the time I caught herpes, I had no help and no one to help me deal with the disease. But since AIM came on the scene, the organization claims to have lowered some of the spread of HIV in the adult industry and increased awareness among performers. But the truth remains, porn actors continue to risk their lives and spread disease. In an interview on Court TV with AIM founder, Sharon Mitchell, also former porn actress, admitted that among porn actors today there are "7% HIV, and 12-28% STDs. Herpes is always about 66%. People are medicated with acyclovir for herpes, which is very effective in preventing the herpes outbreaks. Chlamydia and gonorrhea, however, along with hepatitis, seem to stick to everything from dildos to flat surfaces to hands, so, pardon my expression, but we are usually up to our asses in chlamydia." Those are her words and the interview can be found at http://www.zoominfo.com/people/Mitchell_Sharon_2462059.aspx

Nothing is more devastating than to receive a positive test for a non-curable sexually transmitted disease. I wanted to end my life.

I swallowed a number of prescription pills and sliced my wrists but it seemed no matter what I did, I couldn't die. The pain was overwhelming and I had terrible mood swings. One minute I walked around like a zombie and then the next minute I'd throw fits of rage, yelling and breaking things. I was mad at God, hated myself and hated my parents. Only alcohol and drugs could soothe my pain. I cried out to Jesus to help me and tried to give up the lifestyle but within a week I'd be back in the vicious cycle. I lost all hope and hated my life. I was completely hopeless and life was utterly meaningless. After becoming infected with herpes, I quietly left the porn industry but went back to prostitution to survive.

In 1994 I met a man named Garrett. He was 22 years old and innocent compared to me. I told him I charged money to date. He pretended to need my "services" for a bachelor party so I gave him my card. He called me often to go out but I kept saying no. I wasn't able to have a normal relationship because my heart was completely black and cold toward all men. Later on though, for some GOD reason, I changed my mind and went out with him. We became friends instantly. As we spent time together, my broken black heart started to feel again. I remember feeling actual physical pain in my heart when Garrett tried to get close to me. (Watch the end of the Grinch movie when his heart started to grow and that was me.)

I tried to keep the relationship distant but it was hard because Garrett made me feel like a little girl again. He'd come over and we'd get high on meth and play checkers and cards for hours. We were like two little kids having fun. I hadn't had "fun" since I was a little girl. Garrett and I would talk about everything and one day we both brought up Jesus. Both of us grew up as kids loving and knowing Jesus Christ. I learned that Garrett was raised in a Christian home and grew up attending Christian school. For two people who met at a bar, this was an amazing "coincidence". I opened up about the trauma I had been through and he was there for me. He knew I did porn and was a prostitute but he felt so bad for me. He said He wanted to rescue me. I never met any man like Garrett. He saw something in me no one else did. He was a friend to a prostitute, just like Jesus. We knew God was working in our lives so we turned back to Jesus and got married on February 14, 1995.

Our new life together began as a total disaster. Garrett lost his job after we were married because he was high on drugs at work. We had to go on welfare and receive financial help. Everything got worse and the temptation for me to go back to the old lifestyle was overwhelming. But God had a better idea. Garrett joined the Army.

After basic training, Garrett returned a new man, free from drug addiction and on his way to Fort Lewis military base in Washington state. I became pregnant and gave birth to our daughter, Teresa, in 1997. I was able to quit drinking during the pregnancy but soon went back to alcohol.

Every time I held my new baby, I was reminded how utterly rejected I felt by my parents and all the men and women who abused me. God allowed me to feel the deep pain so He could heal me but I couldn't handle that pain. I grabbed alcohol instead. But the pain was getting worse so I went for counseling at the Army mental health clinic and was diagnosed with Bipolar Disorder, Impulse Control Disorder, Alcohol Dependence, Depressive Disorder and Post Traumatic Stress Disorder. I was prescribed zoloft, sleeping pills, lithium and counseling. I was given anger management videos to watch which only made me more angry! I went through the Army’s substance abuse program but still drank. I was also diagnosed with early cervical cancer and told I needed to have surgery. The consequences of my past were catching up with me. I wanted to give up. Nothing was working!! But God had a better plan.

God led Garrett and I to attend an awesome church called Champions Centre in Tacoma, Washington where we were taught how to live a champion life. The church is known for building Champions for life through the wisdom of God's Word. I was taught how to live a life where I could overcome ANYTHING because with God ALL THINGS ARE POSSIBLE. With God, I had true forgiveness from all my sins and a chance to grow into a whole new person without being perfect first. That was a relief! I learned that God loved me unconditionally, regardless of my past, and even had a plan for my future. God had a plan for my life? It was like someone turned the light on for me.

In November, 1999, I gave birth to our daughter, Abigail, and though I drank alcohol part of the pregnancy, God spared her life. After she was born, God FINALLY answered my prayers and took my alcohol addiction away. I began sobriety on April 9, 2000, and it was a very special time in my life. I started to hunger to know God more and to learn everything about being a "normal" woman. I started reading books on how to be a great mom and wife and how to cook and take care of my home. I watched other women to learn how they did laundry, how they dressed, how they talked to their husbands and their kids. I was a perpetual EAVESDROPPER for many years. I would be standing in the meat section of the grocery store and listen to the lady next to me describe how to cook a pot roast and then I'd run home and try it! I hung out in the grocery store just to learn!! Literally, I probably have over 100 mentors who don't even know how much they helped me. I had to start ALL OVER from scratch and learn how to be a normal person living in a normal society and so I began to surround myself with excellent people to learn from them.

I also practiced God's principles in everything I did and began to experience real joy for the first time in 13 years!! God also helped me learn web design so I could have a sense of accomplishment and use my creativity. I owned and operated my own web design business for 4 years. I also began attending college and am now almost finished with my Bachelor's in Theology degree. I did all of this in six years with the help of the Holy Spirit.

All because I chose to follow Him wholeheartedly, He blessed everything I touched just like His Word promises:

Jn 13:17 Now that you know these things, you will be blessed if you do them.

After walking in that first day to the Champion center broken and shattered, eight years later I walked out a Champion woman healed and excited to live life! God totally restored me from drugs, alcohol addiction, the pain from bad memories, mental illness, sexual addiction, sexual trauma, and the guilt and shame from my past. God took me out of the old life, He offered me a new life, and though I couldn't see it in the beginning, I put my hand in His and took a chance on Him. WOW, that was the best choice I ever made!!

God also restored my femininity and healed my sexuality, which is a MAJOR miracle for me. After doing prostitution and porn I lost ability to function sexually. The fact that I can enjoy a healthy sexual relationship now is an absolute miracle!! God also healed me of the non-curable disease herpes. I was part of a special military study for pregnant women with herpes in 1996 and when I was tested they said I couldn't be in the study because there was no herpes virus in my blood. The test came back negative! I also am cancer free as the doctors were able to remove all the cervical cancer. He's Jehovah-Rophe the God that heals us!

God also healed our marriage in a remarkable way. Garrett and I have a beautiful and loving relationship that sizzles! Read our AMAZING story here.

God has done many other miracles in my family as well. Garrett has a great job so I am able to stay home and be a mommy and do ministry. Our three Champion daughters are being raised with the knowledge of Jesus Christ and they attend Christian schools. My eldest daughter Tiffany, who is now 17, has forgiven me and loves her new Mom. She has overcome MANY things in her life and now shares her story with others to inspire and encourage them. I am SO thankful I didn’t have an abortion because Tiffany is a beautiful brilliant young woman with so much to offer. Tiffany is also a musician and plays drums, guitar and piano. God taught her in 3 years how to play several instruments and now she rocks for Jesus!

As you can see, Father God has been working very miraculously in my life these past eleven years. I did have to go through eight hard years of recovery. I had to make the choice to start my life over and believe what God said about me, not the lies of the devil or the lies I believed about myself. God became my true Father and He taught me how to love, forgive, and look to Him for my identity, not my past. I also learned how to live a successful life by practicing God's principles in everything. Whatever God's Word said about it, that settled it for me. I became a POWERFUL new creature through the power of Jesus Christ, a Champion for life!

God now sends me out to proclaim to the world the reality of His awesome love. How He made each one of us in His image and that we are completely loved and accepted. How He sent His Son Jesus to free us from drugs, alcoholism, sexual addiction, rejection and all the lies of Satan. I love to show the world, that YES God took a porn star and prostitute and made a Champion out of her. God is the best Dad and all He wants is for all of His children to find their way back home to Him so He can heal them and raise them up to be Champions too. But it's a choice only YOU can make.

I also want everyone to know that whatever God did for me, He will do for you. And He'll do this because He LOVES you and sent His Son Jesus in order to give you a whole new life. All you have to do is come to Jesus and learn from Him.

Mt 11:28 “Come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light.”

Do you want rest for your souls? I know I did. I was sick and tired of being beat up by life. I was tired of living everyday in survival mode. I just wanted peace and to find real love but the world couldn't give it to me. I searched for love in men, in material things, in fame and riches, in drugs and alcohol and I STILL came up empty. All I wanted was a normal life. Then I discovered the truth:

Jesus came to give you life and give it more abundantly (John 10:10).

And sure enough, I FINALLY found the life I always wanted.

Why not put your trust in God and His Son Jesus and really experience the abundant life? It may not happen overnight, but I promise you, it WILL happen. I know this because it happened for me. I am living proof that God exists, that He loves YOU no matter what you've done, and that He has a perfect plan and purpose for your life. Please click here to learn more about God and His awesome love for you.

I love you so much!

Shelley


reference: http://shelleylubben.com/shelleys-story

Kamis, 11 Juni 2009

WELCOME, IMAGINE PURWAKARTA

Selamat Datang dan Bergabung!!!
Imagine Purwakarta.

Thanks to Catherine, Anet, DIta, Yudi, dll.

Yel-yel :
Imagine...Holy and save generation

Statement :
1. Imagine Youth Community adalah komunitas anak muda yang memiliki mimpi-mimpi besar dan tidak pernah mengenal kata "putus asa"
2. Imagine Youth Community adalah komunitas anak muda yang ekpresif,antusias,dan menyala-nyala dalam memuji dan menyembah Tuhan di setiap ibadah dan kegiatan rohani dimanapun berada,
3. Imagine Youth Community adalah komunitas anak muda yang fokus dalam study,pekerjaan,keluarga, dan masa depan namun bertanggung jawab penuh atas pelayanan rohani yang telah dipercayakan kepadanya.

Maju Terus PURWAKARTA....

Selasa, 09 Juni 2009

SPEAKER ON JUNE 2009

7 Juni 2009 Ci Erlyn
14 Juni 2009 Mr. Yosafat
21 Juni 2009 K`in
28 Juni 2009 Ko Andra

Tema Bulan Juni
" Hadirat Tuhan, Menjadi Sperti Obed Edom"

Senin, 25 Mei 2009

KOLOM PENJANGKAUAN





MARI KITA BERDOA BUAT KEGERAKAN DI SEKOLAH_SEKOLAH DAN KAMPUS TERSEBUT

Berdoa untuk :
1. KEbangunan Rohani
2. Menjamurnya wadah pelayanan penjangkauan
3. Penuaian jiwa-jiwa yang diprakarsai oleh Imagine Youth

THE CALL : ANAK MUDA BERDOA BAGI BANGSA

The Call Indonesia: Seruan Doa Bagi Bangsa


Repentance Walk yang diikuti 30.000 orang dalam acara The Call Indonesia (18/8) di Gelora Bung Karno, Jakarta. (Foto: Kristiani Pos)

Peserta The Call berdoa bersama. (Foto: Kristiani Pos)

Perwakilan 7 aras yang mendoakan 7 pokok doa. (Foto: Kristiani Pos)

Tahun 2008 diperingati sebagai 100 tahun A Nation Awakening, Kebangkitan Nasional, di mana pada tahun 1908 anak-anak muda dari bebagai latar belakang punya mimpi untuk suatu bangsa yang merdeka dan maju. Indonesia yang pada waktu itu belum menjadi satu negara yang berdaulat, mulai dimimpikan oleh para generasi muda menjadi satu negara yang makmur, merdeka dan bangkit.

Pada tanggal 18 Agustus 2008, tepat pukul 12.00 WIB, maka kita akan mendidikasikan lima menit untuk berdoa serentak di seluruh indonesia. Diharapkan lebih dari satu juta anak muda akan mengambil 5 menit ini untuk berkumpul baik di stadion, gereja, kampus atau rumah-rumah untuk mendeklarasikan satu doa yang sama untuk indonesia. Suatu perubahan akan terjadi atas atmosfir Indonesia waktu jutaan doa dinaikkan ke udara pada waktu yang bersamaan.

Jerome Ocampo, seorang hamba Tuhan yang melahirkan kegerakan di Filipina dengan Jesus Revoultion, menubuatkan bahwa gelombang gairah unuk menjadi anak-anak muda yang memikul nasib bangsanya akan lahi di indonesia. Dia mengatakan kalau di Manila, 150,000 anak muda berdoa dan berpuasa selam 24 jam maka dia sangat yakin di Indonesia akan jauh lebih dahsyat.

Tema yang diusung dalam acara The Call kali ini adalah “Can A Nation Be Change in One Day?. Melalui doa dan puasa kita Indonesia dapat dipulihkan dan disembuhkan. Dipulihkan dari kemiskinan, kemerosotan, bencana, penyakit dan segala macam kejahatan,ujar panitia.

Pdt. Daniel Pandji selaku Fasilitator Umum Jaringan Doa Nasional mengatakan bahwa acara The Call Indonesia bukanlah sekedar acara dari sekelompok umat Tuhan tetapi sesungguhnya ini adalah waktunya Tuhan menyerukan kepada umat-Nya untuk mengadakan hari pertobatan secara nasional (the day of repentance). Inilah waktunya Tuhan memanggil setiap kita untuk bersyafaat sebagai panggilan termulia. Transformasi harus dimulai dari diri kita terlebih dahulu. Dan hari-hari ini kita dapat melihat bagaimana Allah melawat banyak anak-anak muda dan kegerakan anak-anak muda pun mulai bangkit, ujarnya.

Selama 12 jam ribuan anak-anak muda dari berbagai denominasi, suku, bahasa dan daerah untuk satu tujuan, membuka pintu surga atas Indonesia. Menarik hati Tuhan kembali untuk tanah air tercinta. Jam 9 pagi hingga 9 malam, 10 worship team yang diurapi, ribuan anak-anak muda, yang memenuhi Gelora Bung Karno Senin (18/8) lalu.

Pada tahun 2008 ini, The Call Indonesia akan melahirkan kembali anak-anak muda yang berani bermimpi, bermimpi untuk satu bangsa yang diberkati, satu bangsa yang dikagumi di seluruh dunia, satu bangsa yang bangkit kembali dari kemunduran, korupsi, perpecahan, kekacauan, kejahatan dan kemerosotan moral. Ya semua kita merindukan Indonesia yang memang ada di hatiNya Tuhan.

Pukul 12.00 WIB, diadakan doa online secara serentak bersama-sama selama 5 menit untuk berdoa dengan mengikutsertakan 6 kota di Indonesia. Diharapkan lebih dari satu juta anak muda akan mengambil 5 menit ini untuk berkumpul baik di stadion, gereja, kampus atau rumah-rumah untuk mendeklarasikan satu doa yang sama untuk indonesia. Suatu perubahan akan terjadi atas atmosfir Indonesia waktu jutaan doa dinaikkan ke udara pada waktu yang bersamaan.

Rangkaian acara The Call diawali dengan Repentance Walk (Jalan Pertobatan) dengan mengambil start dari Gedung Menpora dengan dilepas oleh wakil menpora pada pukul 07.00 WIB dimana ribuan kaum muda yang ikut serta dalam Repentance Walk berjalan dengan hening sambil berdoa dengan mulut dipleseter dimana mereka berdoa untuk pertobatan generasi ini. Pertobatan atas dosa dan pelanggaran yang dilakukan oleh generasi muda di jaman ini. Rute yang ditempuh dengan mengmbil starti dari kantor Menpora menuju Stadion Gelora Bung Karno.

Antusiasme 30.000 orang kaum muda yang memadati Stadion Glora Bung karno begitu terlihat dimana mereka berdoa bersama serta menyanyikan pujian penyembahan bahkan mereka rela berada di terik matahari dan mengikuti acara doa selama 12 jam yang berakhir pada pukul 21.00 WIB.

Pokok doa yang didoakan pada acara tersebut mencakup lima point yang secara dinilai menjadi permasalahan umum yang terjadi secara umum di Indonesia. Lima pokok doa tersebut meliputi; Doa pertobatan, doa rekonsiliasi, doa untuk kaum anak muda, doa bagi bangsa, doa pengutusan.

Pada segmen doa bagi bangsa secara khusus didoakan oleh perwakilan dari 7 aras gereja yang mana masing-masing perwakilan mendoakan pokok doa yang berbeda yang meliputi: doa kesatuan, doa moral, doa kemiskinan, doa bencana alam, doa lingkungan, doa penyakit, doa pendidikan. Dilanjutkan dengan sharing dan doa bahwa dalam kesatuan Indonesia akan mengalami pemulihan yang didoakan oleh Mayjen Darpito.

Di penghujung dari acara tersebut juga diadakan acara saling mendoakan antara para hamba Tuhan dan jemaat yang mana masing-masing saling mendoakan dan mengampuni sebagai simbol rekonsiliasi antara bapa dan anak sebagaimana yang dikutip dalam firman yang mengatakan supaya hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak berbalik kembali kepada bapanya.

Gerakan The Call lahir di Amerika Serikat pada tahun 1997, di mana Tuhan pada waktu itu merindukan kebangkitan suatu generasi. Generasi yang tidak peduli untuk menjadi bintang atau celebrity, suatu generasi yang berdoa dan berpuasa untuk bangsanya. Pada Agustus 2000 di Washington DC, The Call DC dipenuhi dengan 400,000 anak muda yang datang dari segala penjuru Amerika dengan satu tujuan bedoa dan berpuasa untuk Amerika. Gerakan doa dan puasa itu berhasil, ya berhasil untuk mendatangkan goncangan atas Amerika Serikat. Doa anak-anak muda ini menggairahkan kembali gerakan doa yang sempat padam untuk waktu yang lama.

Pada tahun 2007, tepatnya 7 Juli 2007, The Call Nashville menjadi tanda dihidupkannya kembali gerakan The Call yang sempat berhenti selama 4 tahun. Hadir di Nashville sekitar 90,000 anak muda untuk berpuasa dan berdoa, menceraikan generasi ini dari roh baal. Pada pertemuan para pemimpin kegerakan anak-anak muda di situ, Tuhan menggerakkan Lou Engle, sebagai pelopor gerakan The Call, untuk mengadakan doa dan puasa di Indonesia. Hal ini diamini oleh para pemimpin yang hadir dalam The Call Nashville. Lou mendapatkan tanggal 18 Agustus 2008 sebagai hari yang merubah Indonesia, di mana satu juta anak muda akan berdoa dan berpuasa secara serentak di seluruh Indonesia The Call Indonesia adalah satu kegerakan berdoa dan berpuasa bagi bangsa.


Sabtu, 23 Mei 2009

TALKSHOW EVENT : 31 Mei 2009

TELL YOUR FUTURE




"TELL YOUR FUTURE"

Event menceritakan masa depan dari setiap anak-anak Imagine Community. Tujuannya adalah mengembangkan pola berpikir setiap anak-anak muda tentang masa depan. Anak muda sering bercerita tentang masa lalunya, namun bagaimana jika anak-anak muda menceritakan tentang masa depannya?

Ikuti " TELL YOU FUTURE"
Minggu, 31 Mei 2009
di BTC Lt. 3
Pkl. 18.15

CAN I BECOME A HERO

Ibrani 11:31 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.

Pada zamannya, Rahab pasti bukan seorang tokoh penting. Mengingat pekerjaannya adalah seorang perempuan sundal atau pelacur, tentu dia juga bukan orang yang disenangi. Tapi di dalam Alkitab tercatat namanya disebut-sebut sebagai satu nama yang sangat penting. Tentu bukan karena pekerjaan dan reputasinya saat itu, melainkan karena ada satu peristiwa yang membuat Allah sangat menghargai keputusannya dalam hidupnya, dan keputusannya untuk membela kaum keluarganya di hadapan Allah. Yakobus 2:25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?

Ya, apa yang tercatat dalam Alkitab memang karena keputusan Rahab yang berani ketika itu untuk melakukan satu tindakan yang patriotik bagi kaum keluarganya di hadapan Allah.

Pada peristiwa saat itu, di mana dikirimkan para pengintai dari bangsa Israel ke negeri Kanaan, untuk mencari informasi seperti apakah kira-kira negeri itu. Bagaimana keadaan di sana, dan untuk membuat strategi seperti apa yang harus mereka lakukan untuk bisa menguasai negeri itu. Tapi ketika sesampainya di sana, ternyata para prajurit dan pemerintahan di sana sudah menjaga ketat negeri itu karena mereka sudah mendengar tentang kekuatan bangsa Israel, dan mereka takut kalau-kalau mereka sampai di negeri itu akan terjadi perebutan kekuasaan yang tentu tidak mereka inginkan.

Namun ketika para pengintai ini merasa perlu bersembunyi, Rahab, yang ketika itu juga tahu soal ini, justru malah menyembunyikan para pengintai ini di rumahnya. Kenapa kok dia malah melakukan hal yang jelas-jelas bertentangan dengan hukum di negerinya itu? Bukankah kalau sampai ketahuan, maka Rahab akan ditangkap dan dipenjara dan disiksa? Tapi kenapa dia bisa berani mengambil resiko itu? Pasti ada sesuatu yang jauh lebih berharga untuk dipertahankan bukan? Ya, dan ia tahu betul apa itu.

Yosua 2 : 9-13 "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah. Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."

Ketika Rahab mendengar semua kabar itu, ia mengambil keputusan untuk mengikuti Tuhan Allah itu. Ia menyadari betapa kehidupannya dan keluarganya akan sangat tergantung pada kemurahan hati Allah. Ia tahu mana yang harus diikutinya. Karena itu ia memilih untuk mengambil resiko menolong para pengintai itu dengan harapan ia dan seluruh keluarganya akan diselamatkan. Dan keputusannya hari itu membawa dia kepada satu kehidupan yang tidak pernah ia bayangkan bisa terjadi dalam hidupnya.

Permintaannya yang sangat berani, keputusannya yang sangat tepat, ia lontarkan pada hari itu di depan para pengintai itu. Dan harapannya itu dikabulkan oleh mereka dengan satu syarat : Yosua 2 : 14 . 17 - 20 Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu.......17 Kedua orang itu berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang telah kausuruh kami ikrarkan—sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu. Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapapun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya. Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka bebaslah kami dari sumpah kepadamu itu, yang telah kausuruh kami ikrarkan."

Hari itu ada satu perjanjian yang akan menentukan keselamatan Rahab dan keluarganya. Melalui tanda tali benang kirmizi itu, yang digantungkan di rumah itu, maka semua orang yang berada di dalamnya akan menerima keselamatan. Mereka akan terluput dari penumpasan besar-besaran yang akan terjadi saat itu.

Yang ingin saya ungkapkan di sini, bukan sekedar sampai pada perjanjian ini. Lebih dari itu, kalau kita bisa masuk lebih jauh lagi, maka kita akan sangat menghargai apa yang Rahab lakukan pada masa itu.

Mengingat reputasi dan pekerjaan Rahab, saya yakin, tidak mudah bagi keluarganya untuk bisa merasa bangga atau menerima Rahab di rumah mereka. Dan juga sebaliknya, tidak mudah bagi mereka untuk bisa datang dan tinggal di rumahnya juga. Jadi, sebetulnya, untuk bisa mengumpulkan semua orang di keluarganya itu datang dan menunggu di rumahnya, itu benar-benar membutuhkan satu perjuangan yang berat. Ia harus berjalan berkeliling dari satu rumah ke rumah lain, menjelajahi setiap rumah keluarganya, dan menceritakan semua yang dia tahu, dan mengajak mereka untuk bisa mempercayainya dan ikut Rahab untuk tinggal di rumah tersebut.

Memang kelihatannya mudah, kalau saja mereka semua langsung menerima dan mempercayai semua berita itu. Tapi saya yakin, pada prosesnya, pasti ada perdebatan, ada penolakan dan ketidak percayaan juga. Tapi Rahab dengan gigih terus berjuang untuk hal itu. Bagaimana kita bisa tahu? Karena terbukti pada pasal-pasal selanjutnya dalam kisah Yosua itu, ada satu pernyataan tentang hasil perjuangannya tersebut.

Yosua 6 : 23 . 25 Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel.

25 Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho .

Kita bisa melihat hasil perjuangannya yang dahsyat. Ia berhasil meyakinkan mereka semua, dan membawa mereka pada keselamatan. Kita bisa membaca, bahkan bukan Cuma ayah, ibu serta saudara-saudaranya saja yang ia bawa, bahkan seluruh kaumnya bisa ia yakinkan dan mengikuti dia. Bukan perjuangan yang kecil. Hasil yang sangat harus diacungi jempol. Apalagi kalau kita sekali lagi mengingat reputasi Rahab yang sangat buruk ketika itu, apa yang dia kerjakan benar-benar menunjukkan kualitas yang luar biasa.

Mungkin kita juga bukan siapa-siapa saat ini, tapi bisa jadi kondisi kita jauh lebih baik dari Rahab. Kalau seorang Rahab saja bisa melakukan hal yang besar dalam hidupnya karena imannya, rasanya apalagi kita yang punya kehidupan yang jauh lebih baik. Mengapa kita tidak belajar untuk melakukan lebih heran lagi? Yang dibutuhkan hanyalah satu iman dan kerinduan untuk melayani Tuhan, dan kasih yang besar untuk semua orang.

Coba perhatikan sekeliling anda, di dalam rumah anda sendiri, di dalam keluarga anda sendiri, apakah diantara mereka ada yang belum percaya kepada Tuhan? Jangan Cuma minta kepada Tuhan untuk dikirimkan seseorang untuk menyampaikan Injil kepada mereka. Jika anda adalah orang yang lebih dulu mengenal Tuhan, maka itu artinya tugas andalah untuk melakukannya, menyampaikan kabar baik itu kepada seluruh keluarga anda.

Waktu Tuhan katakan bahwa ‘Jika satu orang diselamatkan maka seluruh keluarga akan diselamatkan’, hal itu bukan artinya akan terjadi secara otomatis. Tapi benar-benar dibutuhkan kerelaan dari orang yang lebih dulu diselamatkan itu untuk mau dipakai menjadi alatNya menyampaikan kabar baik yang sudah diterimanya itu, kepada setiap orang dalam keluarganya. Barulah nantinya Tuhan akan membantu anda supaya mereka semua bisa diselamatkan. Tapi hal ini tidak akan terjadi tanpa ada yang mau bergerak melakukan penyebarannya.

Memang kita bukan superman atau orang hebat yang bisa melakukan segalanya. Tapi dengan kasih karunia Tuhan dan pertolonganNya, segala sesuatu yang kita punya dan mau kita lakukan untuk Tuhan akan dibuatNya menjadi luar biasa. From nobody to become somebody. Bukan karena kepandaian kita, tapi karena Tuhan.

Itulah yang dialami Rahab. Apa yang dilakukannya dibuat Tuhan berhasil, itu karena iman yang dia miliki dan rasa takut akan Tuhan yang dia tunjukkan. Itulah yang akhirnya membuat namanya tercatat sebagai salah satu pahlawan iman yang luar biasa.

Ibrani 11:31 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.

Imannya membawa dia sebagai salah satu tokoh Alkitab yang tidak bisa dilepaskan dari silsilah Tuhan Yesus, karena ternyata dia nantinya akan menjadi ibu dari Boas, yang merupakan suami Rut, yang nantinya akan memperanakan Obed – ayah Isai, yang merupakan ayah Daud, dan leluhur dari keturunan Yesus Kristus. Itu semua tercatat dalam Matius 1 : 1 – 17. Waw....dari seorang perempuan sundal, sebuah reputasi yang sangat buruk, tapi dengan iman yang dia miliki akhirnya membawa dia menjadi orang yang sangat dihormati dan terus disebut-sebut dalam Alkitab sebagai pahlawan iman.

Memang tidak banyak orang seperti ini. Tapi dari yang sedikit itu, alangkah indahnya kalau di sana juga disebutkan nama anda dan saya, sebagai bagian dari penghargaan yang Tuhan beri buat kita. Ayo, kita mulai melangkah dan melakukan sesuatu di dalam nama Yesus, dan saya percaya pasti akan terjadi sesuatu yang dahsyat bersama Dia. Amin.